Jumat, 14 Januari 2011

When I First Met Him...


Hujan…hujan…hujan…dan kembali hujan…
Tiba-tiba terlintas sesosok pria baik hati dengan jas hujan berwarna kuning, badannya tegap, perutnya sedikit buncit, hehehehehe!!! (sama sepertiku ^ ^ ), ketika ia tersenyum terlihat deretan kawat-kawat gigi yang setiap 2 minggu sekali akan berganti warna... (hmmmm...minggu ini berwarna hijau. Jangan tanyakan mengapa aku bisa hafal warna-warna deretan karet di kawat giginya, hehe!!!) dan kalau kulihat dia memakai kacamatanya... Brrrrrrrrrrrrr... tidak ada yang bisa mengalahkan pesonanya.
(Hhhhhhhhhh... qQ kenapaaaa kamuuuu????)
Jujur harus aku akui bahwa : 
”Aku sedang mengamati berbagai detail dalam dirinya yang nyata-nyatanya bisa membuatku jatuh cinta....”

Aku sudah lama mengenalnya, tapi.... tidak sedekat ini, dekat ketika aku bisa merasakan setiap desah nafasnya, dekat ketika aku bisa merasakan bulu matanya menggelitik keningku, dekat ketika aku bisa mendengar setiap detak jantung di tengah kebisingan hidupku.
Tuhan... aku benar-benar mencintainya, dia yang bisa mendekapku erat, dia yang bisa membuatku tertawa, dia yang bisa membuatku menangis, dia yang bisa membuat diriku menerima seorang aku apa adanya.
Terimakasih Tuhan... Terimakasih atas kesempatan memiliki dia di hidupku.



Dimulai tanggal 28 Januari 2008, aku berkenalan dengannya di sebuah tempat pendaftaran seleksi beasiswa yang diadakan oleh sebuah instansi pemerintahan. Ketika itu usiaku 20 tahun, DIA..... tepat 24 tahun, 24 tahun TEPAT di hari itu... 28 Januari. Sayangnya aku belum mengetahui bahwa hari itu adalah hari jadinya. Tidak ada yang berkesan dalam pertemuan kami, sekedar menyebutkan nama... dan JREEEEEEENG.... bisa kau tebak, AKU LUPA!!! (hahahaha!!! Itulah aku, tidak mudah mengingat nama seseorang yang kurasa biasa saja, itulah mengapa ku bilang biasa saja...). Hmmmm... tapi ku yakin dia ingat aku, wanita yang tampak aneh datang dengan celana jeans berwarna kuning dipadu padankan dengan kemeja kuning, sepatu kuning, bando kuning... Hwaaaaa... mungkin dalam kepalanya ”mbak...mbak...mau kmana??”, dan aku adalah wanita satu-satunya yang kupikir tampak ”aneh” diantara ke-6 wanita lainnya, makanya ku bilang dia pasti mengingatku ^ ^ . Yah sutra’lah, itulah yang terjadi di awal pertemuan kami, NOTHING SPECIAL tapi itulah yang disebut rencana Tuhan... Tidak ada yang pernah menyangka, AKU, bahkan DIA tidak pernah menyangka kelak di kemudian hari kami akan mengikrarkan suatu hubungan yang kami berdua sebut ”Ikatan hati”.

Entah ini kisah keberapa dalam perjalananku, mungkinkah ini akan menjadi akhir dari kisahku??? Ataukah akan menjadi awal yang kuharapkan bisa menjadi “kisah klasik” yang dapat aku ceritakan kepada anak cucuku kelak??? Kurasa “YA!!”, itu yang kuinginkan, tetapi bukan “anak cucuku” aku ingin menceritakannya kepada “anak cucu kita” kelak dan yang pasti aku ingin kamu yang menjadi tempat terakhirku berlabuh, bersama mengukir kisah indah di sisa hidupku....
Seperti sebuah sajak dari lagu yang dinyanyikan oleh Tompi - My Favorite:

”...dan jangan berakhir cintamu padaku sungguh ku tak mau kau jauh dariku... maafkan segala raguku padamu, kini ku sadari cinta yang kucari...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...